Lem putih dan kuning memiliki daya rekat kuat dan tahan air jika dibandingkan dengan produk lem yang lain apabila proses pengeleman dilakukan dengan baik dan benar. Untuk fungsi dari masing-masing warna berbeda walaupun sama-sama sebagai perekat.
Lem berwarna kuning berfungsi untuk merekatkan beberapa objek seperti menempelkan alas sepatu atau sandal yang terkelupas, mengelem kembali kulit jok atau sofa yang lepas atau bisa juga menempelkan pernak pernik di atas dashboard mobil dan lain-lainya. Sedangkan untuk lem berwarna putih biasanya banyak di fungsikan pada bidang furnitur, untuk kerajinan berbahan kertas, perekat wallpaper dinding atau sebagai campuran plamir tembok. Sering kali lama tidak digunakan tentu sisa lem yang kita simpan akan mengering dan mengeras. Sebaiknya jika masih ada sisa simpan dengan rapat-rapat jangan sampai ada udara masuk, sehingga sisa lem yang masih ada dapat kita gunakan kembali. Namun anda tak perlu takut atau khawatir apabila lem yang anda simpan sudah terlanjur mengering atau mengeras, anda dapat mencairkan kembali menggunakan bahan thinner. Thinner adalah cairan kimia yang fungsi utamanya ialah untuk melarutkan cat. Namun thinner juga cukup bagus bila untuk mengencerkan lem putih dan kuning yang mengering. Anda cukup mencampurkan thinner dengan lem yang sudah mengeras di mangkok yang sudah tersedia lalu aduk hingga keduanya menyatu dan mencair. Untuk takarannya cukup sesuaikan dengan kebutuhan. Untuk mencairkan lem tidak disarankan menggunakan bensin atau spirtus karena bahan tersebut dapat membuat lem menggumpal dan sulit untuk di pakai kembali serta menggurangi daya rekat pada lem.
Semoga artikel ini membantu!
Photo source: Google
Comments