a. Apa itu Sirlak?
Sirlak merupakan bahan yang digunakan untuk dapat membuat politur yang terbuat dari lak. Lak sendiri merupakan jenis getah atau damar yang diperoleh dari hewan maupun serangga yang sering disebut Kutu Lak (laccifer kerr). Kutu lak hidup dan dibudidayakan secara parasit pada pepohonan. Biasanya pohon temapt hidup kutu lak adalah pohon akasia, pohon ploso, pohon kesambi, dan pohon widara.
Larva dari kutu lak sekitar 150-200 ekor setiap 2.5 cm, dan diusianya yang 5 bulan, larva kutu lak sudah bisa diambil untuk dijadikan butiran lak. Dari butiran lak tersebut nantinya akan dihasilkan sirlak yang berbentuk serpihak berwarna kuning. Supaya tidak mati, sirlak harus disimpan ditempat tertutup sehingga dapat terlindungi dan tidak teroksidasi oleh udara.
Warna yang dihasilkan oleh sirlak dipengaruhi oleh getah pohon yang hidup saat panen.
b. Biasanya digunakan untuk apa?
Sirlak biasanya digunakan sebagai campuran minyat cat, damar, dan sebagainya. Sirlak digunakan untuk melapisi lapisan kayu agar awet serta mengkilap.
Sirlak berbentuk cairan tipis – tipis dan berwarna kuning. Sirlak merupakan bahan finishing yang sangat popular. Dapat menghasilkan lapisan film yang berfungsi melindungi lapisan permukaan kayu di bawahnya. Pada jaman dahulu kala sirlak merupakan satu – satunya bahan finishing yang digunakan untuk proses finishing pada kayu yang dapat menghasilkan finishing dengan warna transparan yang bisa memunculkan keindahan warna dari serat kayu.
c. Cara pemakaiannya seperti apa?
Berikut ini akan kami jelaskan pemakaian sirlak sebagai bahan finishing. Simak yaa:
a) Siapkan produk yang akan di sirlak
b) Produk yang akan di sirlak harus benar – benar sudah halus dan bersih dari semua kotoran baik itu minyak, debu, bekas les, paku dab sebagainya.
c) Lakukan pendempulan pada bagian pori – pori dengan wood filter.
d) Lakukan pengamplasan pada wood filter
e) Saat mengamplas, pastikan melakukan pengamplasan dengan bersih sehingga wood filter hanya tertingal pada bagian pori – pori saja.
f) Sirlak yang berbentuk emping tersebut di campurkan dengan thinner DMK01 hingga mengencer dan siap digunakan.
g) Sirlak yang sudah disiapkan sebelumnya kuaskan pada benda kerja secara tipis dan rata di seluruh benda tanpa terkecuali.
h) Kemudian lakukan proses penguasan sekali lagi.
i) Proses penguasan yang dilakukan sekali lagi ini mebuat agar sirlak lebih merata, bairkan kering namun jangan langsung di panaskan di terik matahari. Keringkanlah di tempat panas tetapi tidak langsung terkena sinar matahari karena bisa berakibat produk melengkung/ memuai.
j) Lakukan pengamplasan produk dengan menggunakan amplas yang halus dan lakukan secara ambang, pelan dan searah dengan serat kayunya. Kemudian bersihkan dengan kain atau lap supaya serbuk/debu yang menempel bisa menghilang.
k) Lakukan penguasan kembali secara tipis dan merata dengan melapisi ujung kuas yang dibalut dengan kain spon agar nantinya bekas kuasan tidak kasar serta bulu – bulu kuas tidak menempel di benda kerja.
l) Selain itu, dengan dibalut kain spon tekanan akan semakin padat dan halus. Proses ini diulang beberapa kali tetapi harus merata.
The First Wood Politur (Sirlak)
a. What is Sirlak?
Sirlak is a material that is used to make varnishes made of shellac. Lak itself is a type of sap or resin obtained from animals or insects which is often called Lice Lak (laccifer kerr). Lice live and are cultivated parasites on trees. Usually the trees where lice live are acacia trees, ploso trees, kesambi trees, and widara trees.
The larvae of the lice are about 150-200 fish every 2.5 cm, and at the age of 5 months, the larvae of the lice can be taken to be made into shellac granules. From these shells, a yellow flakes will be produced. In order not to die, sirlak must be stored in a closed place so that it can be protected and not oxidized by air.
The color produced by sirlak is influenced by the sap of the tree that lives at harvest time.
b. What is it usually used for?
Sirlak is usually used as a mixture of mineral oil, resin, and so on. Sirlak is used to coat wood layers to make it durable and shiny.
Sirlak is a thin, yellow liquid. Sirlak is a very popular finishing material. Can produce a layer of film that serves to protect the surface layer of the wood underneath. In ancient times sirlak was the only finishing material used for the finishing process on wood which could produce a transparent color finish that could bring out the beautiful color of the wood grain.
c. How to use it like what?
In the following, we will explain the use of sirlak as a finishing material. Check it out:
a) Prepare the product to be sold
b) The product to be sold must be completely smooth and clean of all impurities, be it oil, dust, scars, nails, etc.
c) Apply caulking to the pores with a wood filter.
d) Do sanding on the wood filter
e) When sanding, make sure to sand cleanly so that the wood filter is only left in the pores.
f) Sirlak in the form of cracked solid is mixed with thinner DMK01 until it is thinner and ready for use.
g) Sirlak that has been prepared beforehand brush on the workpiece thinly and evenly throughout the object without exception.
h) Then do the mastering process one more time.
i) The control process which is carried out once again makes the sirlak more evenly distributed, dry it out, but do not heat it directly in the sun. Dry in a hot place but not in direct sunlight as this can cause the product to warp / expand.
j) Sanding the product using fine sandpaper and do it in a threshold, slowly and in the same direction as the wood grain. Then clean with a cloth or rag so that the dust / dust that sticks to it can disappear.
k) Carry out a thin and evenly back stroking by coating the brush tip wrapped with a sponge cloth so that later the exfoliation will not be rough and the brush hairs do not stick to the workpiece.
l) In addition, wrapped in a pressure sponge cloth will be denser and smoother. This process is repeated several times but must be even.
Comments