Parfum adalah produk yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari baik wanita maupun pria. Parfum atau minyak wangi adalah campuran minyak esensial dan senyawa aroma, fiksatif dan pelarut yang digunakan untuk memberikan bau wangi untuk tubuh manusia, objek atau ruangan. Parfum yang dijual dipasaran tidak semuanya sepenuhnya menggunakan minyak esensial murni (baik yang alami ataupun yang sintetis), melainkan telah melewati prose pencampuran dan pengenceran. Untuk campuran terdiri dari minyak esensial, air destilasi dan alkohol. Kandungan konsentrasi pada bahan pewangi, akan mempengaruhi pada intensitas dan ketahan wanginya. Semakin tinggi konsentrasi bahan pewangi maka akau membuat wangi parfum lebih kuat dan lebih tahan lama sebaliknya apabila konsentrasi rendah pada bahan pewangi maka akan membuat wangi menjadi kurang dan tidak tahan lama. Selain menggunakan ekstrak dari bunga dan tanaman herbal, produk parfum juga menggunakan plarut organic. Jenis pelarut organic yang sering digunakan dalam produk parfum yaitu etanol, etilen glikol, acetone, amil asetat dan akuades. Setiap produk perfum mengandung pelarut tambahan yang berfungsi sebagai media atau foundation baik itu parfum asli atau sintesis. Perlu kita ketahu bahwa persentase kandungan bahan kimia dalam parfum anatara kisaran 30% tergantung dari jenis produknya. Namun dari beberapa analisa pasar 95% bahan kimia yang terkandung di dalam produk parfum adalah bahan kimia sintetik yang berbahan dasar petroleum yang merupakan keturunan benzene, aldehid atau zat yang umumnya terkenal beracun. Beberapa bahan kimia yang biasa terkandung dalam parfum, antara lain ethanol, benzaldehyde, benzyl acetate, a-pinene, acetone, benzyl alcohol, ethyl acetate, linalool, a-terpinene, methylene chloride, a-terpineol, camphor, dan limonene.
Ada beberpa klasifikasi parfum sebagai berikut:
1. Penggunanya
o Parfum untuk pria, contohnya fougere, oriental dan chypre
o Parfum untuk wanita, contohnya floral, oriental dan chypre
2. Volatilitas
o Top note, wangi pertama yang tercium dari parfum dan paling volatile, memiliki durasi yang pendek, min 30 menit. Contoh dari tope note adalah citrus dan fruity yang berasal dari wangi buah-buahan.
o Middle note, wangi yang tercium lebih dalam dari jenis tope note, memiliki durasi sekitar 30 menit hingga 1 jam. Contoh dari middle note yaitu flora yang berasal dari wangi bunga.
o Base note, wangi yang tertinggal tahan lama dan masih dapat tercium setelah pemakaiana beberapa jam. Parfum jenis ini memiliki volatilitas terkecil. Untuk contoh dari base note ialah woody parum yang berasal dari wangi kayu-kayuan.
3. Konsentrasinya
Jumlah dan tipe pelarut yang bercampur dengan minyak wangi akan menentukan suatu parfum yang nanti dianggap sebagai tipe parfum extract, eau de parfrum, eau de toilette, eau de cologne dan after shave. Peresntase volumne konsentrasi dalam minyak wangi adalah sebagai berikut:
o Parfum extract (ekstrak), parfum jenis ini wanginya tahan lama, yaitu hingga 48 jam, karena mengandung 20-40% konsentrat tanpa parfum dicampur dengan alkohol dan yang paling mahal harganya.
o Eau de parfum atau biasa disingkat EDP, wangi parfum ini bertahan hingga 24 jam. Kadar konsentratnya yaitu sekitar 15-22 % dengan sedikit dicampur alkohol. Eau de parfum sangat cocok bagi pekerja yang beraktivitas seharian. Aromanya yang memikat dengan harganya lebih terjangkau.
o Eau de toilette atau biasa disingkat EDT, wangi parfum ini dapat bertahan cukup lama dengan kadar konsentrat sekitar 12% dan dicampur dengan alkohol. Parfum ini hadir dalam bentuk spray. Untuk harga parfum jenis eau de toilette lebih terjangkau bagi yang ingin selalu tampil wangi dan cocok untuk digunakan dalam segala suasana yang tidak membutuhkan waktu yang lama.
o Eau de cologne atau biasa disingkat EDC, wangi parfum jenis ini paling ringan karena mengandung konsentrat sebesar 5% dan mengandung alkohol paling banyak dari ketiga jenis parfum sebelumnya. Parfum jenis eau de cologne biasanya dipasaran dikenal sebagai body splash, body spray dan body mist.
o Aftershave, memiliki senyawa aromatic yang sangat rendah hanya 1% sampai 3% karena itu aroma tidak tahan lama.
4. Karakteristiknya
Pengelompokan wewangian merupakan sistem klasifikasi yang dipakai oleh industri wewangian modern untuk menempatkan sebuah parfum ke dalam salah satu jenis wewangain sebagai berikut:
o Floral, yaitu kombinasi yang lembut, manis dan segar dari beberapa bunga, bunga dan buah, bunga dan aldehid serta not dengan aroma seperti bedak, floral oriental dengan bunga jeruk dan rempah manis. Wewangian dengan komposisi buah selain citrus dimasukkan ke jenis wewangian floral. Dulu jenis wewangian ini sangat maskulin, tetapi sekarang sudah berubah, sangat jarang parfum beraroma bunga untuk laki-laki.
o Citrus, yaitu kekuatan aroma dari jeruk nipis, lemon, bergamot dan lainnya. Jenis wewangian citrus tetapi popular hingga sekarang karena sifatnya yang menyegarkan dan enerjik. Jenis wewangian ini sangat baik untuk mereka dengan gaya hidup aktif atau anak muda.
o Oriental, yaitu aroma yang kuat, tahan lama dan eksotis. Umum digunakan oleh lelaki dan perempuan. Biasanya berkarakter hangat, manis dan pedas seperti sedapnya vanilla, tonka bean dan heliotrope; aroma dupa dan damar yang misterius; ambergris yang animalic ; atau pedasnya kapulaga. Wewangian oriental baik digunakan untuk di daerah yang dingin, dimalam hari.
o Woody, yaitu dominasi aroma kayu yang kuat dan berkelas, terutama kayu jenis cendana, cedar, gaharu dan akar wangi.
o Chypre¸ merupakan jenis citrus woddy mossy yang bersifat unisex. Chypre ditandai dengan kontras antara kesegaran citrus dengan aroma woody oakmoss di bagian latar.
o Fougere, ditandai dengan aroma kayu dan herbal yang tajam. Salah satu jenis wewangian pria yang paling popular karena sangat maskulin. Mengandung not lavender, pakis, dan oakmoss.
o Water, biasanya berisi not air laut, ozon, bunga air dan rerumputan. Jenis wewangian ini sangat menyenangkan untuk digunakan saat santai, dis isnag hari, atau digunakan saaat jalan-jalan karena sangat sejuk.
Semoga artikel ini bermanfaat!
Comentarios